1.Jendela kamar bilang :
"Lihatlah dunia diluar"
"Lihatlah dunia diluar"
2.Langit-Langitkamar berpesan :
"Bercita-Citalah setinggi mungkin"
3.Jam dinding berkata :
"Tiap detik itu berharga"
"Tiap detik itu berharga"
4.Cermin berkata :
"Berkacalah sebelum bertindak"
5.Kalender berbisik :"Berkacalah sebelum bertindak"
6.Pintu berteriak :
"Dorong yg keras,pergi & berusahalah"
"Dorong yg keras,pergi & berusahalah"
Tapi tiba-tiba...........
7.Lantai berkata :
"Berlutut & berdo'alah kepada ALLAH,karna kunci kesuksesan di awali dengan DO'A"
"Berlutut & berdo'alah kepada ALLAH,karna kunci kesuksesan di awali dengan DO'A"
Rumah merupakan tempat dimana kita pernah
dilahirkan, berkembang dengan kasih saying orang tua kita, dibimbing menjadi
seorang anak yang mulai mengenal dunia luar namun tetap rumah kita setia untuk
menemani kita manakala sejenak melupakan dunia luar, rumah kita juga saksi
bahwa kita pernah berjuang untuk meraih impian yang tak pernah pudar walaupun
seiring dengan hal itu cat tembok rumah semakin hari semakin mengelupas, itulah
saksi bisu yang membuat kamu semakin yakin dan semangat untuk menghiasi rumahmu
dengan segala macam kelayakan. (Inspiratif: Keluarga tanpa televisi)
Banyak cerita tertuang di setiap rumah, ada kisah
perjuangan seorang ayah yang berusaha membahagiakan anak-anaknya, ada kisah
anak sebatang kara yang mencari sosok orang tuanya hingga memberanikan untuk
mencari jauh ke luasnya ibu kota, tapi tidak sedikit tertuang cerita bahagia
dari rumah-rumah yang berjejer menghiasi bangsa kita, intinya bagaimana pun
kondisi kamu saat ini kamu jangan pernah melupakan rumah tempat tinggal kamu
selama kamu belum mengenal indahnya kehidupan lain, sejauh kemana pun kamu pergi
kamu harus rindu pada gubuk rumah yang pernah menjadi saksi hidupmu pada
masa-masa lalu. (baca: Belajar menyapa dari semut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar