Dalam pekerjaan di perkebunan, peran yang sangat penting adalah seorang pengawas. Pengawas, supervisi, mandor atau apapun namanya (biasanya setiap perusahaan memberikan nama beda beda, tetapi peran dan fungsinya sama) adalah level atau perangkat yang mengawasi proses pekerjaan dilapangan. Pengawas inilah yang mengawasi langsung aktivitas karyawan.
Kualitas pekerjaan yang menjadi kriteria keberhasilan seorang mandor dalam melakukan proses pengawasan. Di kebun sendiri ada beberapa mandor sebagai contoh mandor land clearing, mandor tanam, mandor rawat, mandor pupuk, dan mandor panen. Jenis mandor ini didasarkan pada jenis pekerjaan yang menjadi wilayah pengawasannya. Beberapa mandor dikoordinir mandor besar atau mandor satu. Mandor rawat adalah mandor yang membidangi wilayah rawat dalam satu divisi. Mandor panen adalah mandor yang membidangi pengawasan dalam bidang panen dan selanjutnya. Tetapi pada dasarnya inti tugas dari mandor adalah sama yaitu proses pengawasan kerja karyawan.
Mandor dalam pekerjaan selalu bersentuhan langsung dengan karyawan. Di lapangan, pengawasan secara langsung harus didasarkan pada sebuah hubungan professional. Yaitu menempatkan mandor dengan posisi mengawasi, mengontrol, mengarahkan proses kerja dan menempatkan karyawan adalah orang yang melakukan pekerjaan. Ada kalanya karena kedekatannya maka profesional ini sering mulai luntur. Sehingga banyak terjadi penyimpangan kualitas kerja, tanpa adanya teguran yang dilakukan oleh mandor terhadap karyawannya.
Tujuan perusahaan dengan adanya pengawasan yang baik, maka perusahaan mengharapkan :
- Kualitas pekerjaan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) akan terjaga dan terkontrol
- Produktivitas karyawan akan meningkat
- Cost (biaya) pekerjaan sesuai standar anggaran yang ditentukan.
- Hubungan yang baik antara karyawan dengan manajemen perusahaan, terjamin dengan harmonis.
Hal tersebut diatas bisa tercipta jika mandor melakukan aktivitas dalam kesehariannya sebagai berikut :
- Melaksanakan lingkaran pagi
- Lingkaran pagi dilakukan antara mandor dengan kepala divisi, kepala afdeling dengan tujuan untuk menerima arahan dari pimpinan tentang pekerjaan yang dilakukan hari ini. Setelah itu dilanjutkan lingkaran pagi dengan karyawan. Lingkaran bisa dilakukan di kantor afdeling atau di dekat blok yang akan dikerjakan hari ini. Lingkaran ini dimaksudkan untuk mengarahkan kerja karyawan, mengevaluasi kerja kemarin, serta membagi hancak atau wilayah kerja kepada karyawan.
- Mengabsensi tenaga kerja yang panen pada hari itu dalam lembar absensi mandor.
- Memeriksa peralatan panen yang dibawa oleh masing-masing pemanen, perawat ataupun tenaga pupuk (tergantung tugas mandor) apakah sudah lengkap atau belum seperti: dodos, angkong (tenaga panen), alat tabur pupuk, dan alat lain sesuai aktivitas kerja karyawan hari ini.
- Mengawasi dan mengarahkan kegiatan lapangan. Aktivitas mandor seratus persen aktivitas lapangan menjadi tanggung jawab mandor. Sehingga mandor harus tetap mengawasi karyawan mulai pagi sampai karyawan selesai aktivitas kerjanya. Selain itu di lapangan harus mengarahkan pekerjaan karyawan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai lingkup kerja.
- Membuat laporan hasil kerja (BKM) sesuai aktual hasil kerja di lapangan setelah selesai jam kerja; ha panen selesai, jumlah HK panen, jumlah TBS dipanen. Sehingga dapat diketahui produktivitas masing-masing karyawan.
- Mengikuti evaluasi sore hari dengan kepala divisi dan melaporkan produktivitas hari ini, permasalahan dan solusi yang dihadapi serta perencanaan kegiatan esok hari.
Mandor adalah Pemimpin
Robin Sharma dalam bukunya Leadership Wisdom, “Pemimpin yang hebat adalah guru dan pelatih yang hebat”artinya dari tulisan tersebut menjelaskan bahwa seorang mandor dalam lingkungannya adalah pemimpin. Menjadikan karyawan mengerti akan tugasnya dan menjalankan pekerjaan sesuai aturan adalah hal yang dilakukan oleh mandor. Mendidik, membimbing serta mengarahkan aktivitas inilah yang harus dilakukan secara rutin.
Dengan latar belakang karyawan dalam sebuah perkebunan yang berbeda-beda, baik pendidikan, sosial dan budaya tentunya mandor harus jeli dalam menghadapi karyawan. Memberikan pemahaman akan sebuah hubungan kebersamaan, kekeluargaan dalam bekerja harus dilakukan. Karyawan yang satu dengan yang lain tidak sama dalam menanggapi intruksi kerja. Ada yang cepat respon, biasa dan juga lambat dalam merespon instruksi atau perintah. Kemampuan mandor sangat diperlukan dalam menghadapi hal seperti ini. Sebagai contoh adalah mandor panen dalam menghadapi kasus buah mentah.
Intruksi dilarang memanen buah mentah. Karyawan juga masih ada yang sering panen buah mentah, walaupun sudah diingatkan. Menghadapi hal seperti kasus ini mandor mempunyai langkah: bisa dengan pendekatan pribadi, mendatangi hancaknya diajak berdiskusi, dipanggil ke kantor atau bahkan adanya penalti yang tujuannya dalam proses pembinaan. Pada akhirnya tujuannya adalah bagaimana karyawan memahami, ,mengerti dan akhirnya melaksanakan intruksi yang disampaikan.
Menjadi teladan atau panutan
Dalam sebuah perkebunan budaya contoh atau teladan sangat diperlukan. Seorang mandor akan menjadi panutan bagi karyawan dalam aktivitas sehari hari. Hal ini karena mandor merupakan elemen atau perangkat perusahaan yang setiap hari bersentuhan dengan karyawan dan bertemu setiap hari.
Keteladanan dapat dilihat dari perilaku, ucapan dan aktifitasnya. Sebagai contoh ketika mandor lambat saat apel pagi. Artinya seorang mandor sudah memberikan contoh yang tidak baik.
Sehingga dari situ keteladanan, kedisiplinan serta kejujuran harus tercermin dari seorang mandor. Jika mandor sudah disiplin, maka hasil yang diharapkan dari karyawan akan tercapai.
Bukan hanya mengawasi.
Mandor bukan hanya mengawasi kerja karyawan tetapi mengarahkan. Mengarahkan pada pekerjaan mana yang benar dan mana yang salah. Dalam hal ini mandor harus mempunyai kemampuan teknis. Dalam mengarahkan sangat perlu dilakukan demonstrasi atau percobaan. Dengan harapan karyawan lebih mengerti. Contoh dalam pemupukan. Seorang mandor harus memberikan contoh bagaimana menabur pupuk yang benar. Panen dengan tetap menjaga songgo dua pada tanaman yang masih menggunakan alat dodos, maka mandor panen juga memberikan contoh bagaimana panen yang benar.
Seringnya melakukan percobaan, kalibrasi oleh mandor, maka akan memudahkan tingkat mengertinya karyawan akan tugas yang kita berikan kepada karyawan.
Perusahaan yang berhasil, dalam hal ini perkebunan dengan ciri ruang kerja yang luas dapat dilihat dari pengawasan. Proses pengawasan yang baik yang menentukan keberhasilan sebuah perusahaan. Menciptakan mandor yang profesional yang mengerti Standar Operasional Prosedur yang selalu menjadikan kedisplinan sebagai dasar bekerja dan menguasai kiblat wilayah kerjanya merupakan tugas dari manajemen. Untuk itu pelatihan, pengembangan SDM studi banding serta kegiatan kegiatan peningkatan ketrampilan, pengetahuan mandor harus dilakukan. Pasti kalau mandor kita sebagai kekuatan terdepan dalam perusahaan mempunyai skill, kemampuan serta ketrampilan manajemen karyawan yang handal maka cita-cita perusahaan akan tercapai. Semoga.
Oleh : Bejo Utomo.SP
Sumber : http://www.sawitindonesia.com/inovasi dan Youtube.com
SOLUSI REJEKI BERLIMPAH .. awali harimu dgn menyebut nama Allah, jg disetiap kesempatan mengingat asma Allah.. bekerjalah dgn niat ibadah krna Allah, sholat tepat waktu, tambahi dgn sunnah.. perbanyak dzikir,istighfar di pagi,sore malam.. inshaaAllah rejeki dijamin sama Allah, minta apapun dikasih sm Allah krn kita jadi hambanya yg taat. dan jgn lupa perbanyak bersyukur.. TAUHID
BalasHapusEek banget sih cuk!
BalasHapusRezeki, jodoh, maut adalah takdir Allah SWT. Jika kita dilanda kesulitan maka bersabar dan berikhtiarlah kepada Allah dan hanya Allah lah yang akan mengangkat derajat orang² bersabar dalam setiap ujian.. jika kita dilanda kemiskinan didunia itulah Allah/ pencipta kita sedang menguji kita dengan keistiqomahan iman.. waallahu a'lamm bissowaf. Sesama hamba Allah hanya sekedar mengingatkan, karna surga terlalu luas untuk sendirian..
BalasHapus