Persiapan Panen Kelapa Sawit

Sebelum tanaman memasuki masa panen, perlu dilakukan persiapan panen yang berguna untuk mendapatkan hasil dari produksi tanaman yang maksimal. Persiapan panen biasanya dilakukan pada saat tanaman memasuki masa TBM akhir. Kegiatan yang perlu dilakukan dalam persiapan panen yaitu :

1.    Kastrasi
Kastrasi yaitu: pembuangan bunga bunga pertama baik jantan maupun betina serta buah-buah pasir pada tanaman Kelapa Sawit yang belum siap untuk memasuki masa panen normal. Masa panen normal yaitu: memasuki usia 12 bulan sejak mulai tanam.

Tujuan dari Kastrasi yaitu :
  -  Memaksimalkan fase vegetatif pada tanaman sehingga, tanaman menjadi kokoh pada fase Generatif. 
  -  Mencegah terserangnya Hama Penyakit pada tanaman
Biasanya hama yang menyerang buah adalah Ulat Terataba
Kastrasi mulai di hentikan 6 bulan sebelum tanaman memasuki masa panen. Jika pada usia tanaman 24 bulan tanaman sudah panen, di usia 12 bulan tanaman mulai dilakukan Kastrasi & memasuki usia 18 bulan Kastrasi sudah di hentikan.

2.    Pruning
Pruning atau pemangkasan adalah pembuangan pelepah- pelepah yang sudah tidak produktif / pelepah kering pada tanaman kelapa sawit. Pruning / pemangkasan merupakan termasuk dalam kegiatan persiapan panen.
Pruning atau pemangkasan dilakukan dengan tujuan untuk :
Ø   Memangkas pelepah yang sudah tidak produktif.
Ø   Mempermudah di dalam proses pemanenan serta pengutipan  brondolan.
Ø   Mempertahankan jumlah pelepah setiap pokoknya minimal 56-64 pelepah.
Ø   Sanitasi ( Menjaga kebersihan ) tanaman agar tidak diserang oleh Hama & Penyakit.
Pruning perlu dilakukan untuk menjaga jumlah pelepah yang optimal yang berguna untuk tempat munculnya bunga & pemasakan buah. Pruning dilakukan setelah dilakukan kastrasi & tanaman sudah mulai memasuki tahap awal panen.
Teknis pruning dilakukan dengan cara :
Ø  Memangkas pelepah searah dengan arah spiral / letak alur pelepah.
Ø  Supaya hasil dari pangkasan terlihat rapi.
Ø  Memangkas pelepah yang tidak produktif, dengan ciri-ciri :
·     Pelepah yang sudah tua dan kering
·     Pelepah sudah tidak dijadikan pelepah songgo (minimal songgo 2)
Ø  Memangkas pelepah secara mepet & tepat pada bagian bawah pangkal pelepah. Pelepah harus dipangkas mepet dengan tujuan untuk mencegah tersangkutnya brondolan pada pelepah.
Ø  Menyusun pelepah hasil sisa pangkasan di Gawangan Mati atau disusun di antara pokok tanaman & dipotong menjadi 3 bagian.
3.     Piringan
Piringan merupakan daerah yang berada di sekitar pokok kelapa sawit yang berbentuk lingkaran dengan diameter ± 4 m. Pada setiap pokok kelapa sawit harus di beri piringan dengan Tujuan :
Ø  Memudahkan dalam proses pemanenan.
Ø  Memudahkan dalam pengutipan brondolan & perawatan tanaman.
Ø  Mencegah terjadinya Hama & Penyakit pada tanaman.Khususnya hama yang menyerang buah yaitu: Ulat Terataba

        Dalam pembuatan piringan biasanya dilakukan secara manual terlebih dahulu setelah itu dilakukan secara chemis. Dengan manual biasanya untuk membentuk piringan pada pokok sesuai dengan diameter yang di tentukan,dengan membabat gulma yang tumbuh di sekitar piringan
Setelah piringan pada setiap pokok sudah mulai terbentuk kemudian dilakukan secara chemis dengan menyemprot gulma yang tumbuh dengan larutan herbisida. Apabila pada setiap pokok sawit sudah di beri piringan dapat memudahkan pemanenan & sekitar pokok sawit tidak terlihat gulma yang tumbuh sehingga pokok sawit dapat mampu menyerap berbagai unsur hara di sekitar piringan. Lebar piringan menurut umur sawit :   
Ø  Tanaman umur 2-6 bulan lebar piringan jari jari 60 cm,
Ø  Tanaman umur 6-12 bulan lebar piringan jari jari 75 cm,
Ø  Tanaman umur 12-24 bulan lebar piringan jari jari 100 cm,
Ø  Tanaman umur 24-36 bulan lebar piringan jari jari 100-125 cm,
Ø  Tanaman umur lebih dari 24 bulan laebar piringan jari jari 200 cm.  
4.    Pasar pikul
Pasar pikul yaitu: Jalan / akses panen yang di buat diantara dua jalan jaluran tanaman. Pembuatan pasar pikul dilakukan pada persiapan panen, sehingga dapat memudahkan didalam proses pemanenan, terutama pada proses pengangkutan TBS dari dalam blok ke TPH. Pada setiap pasar pikul biasanya memiliki ukuran dengan lebar ±1,2 m
Pada setiap blok tanaman kelapa sawit perlu diberi pasar pikul dengan Tujuan untuk :
Ø  Sebagai jalan panen
Yang digunakan untuk mengangkut & mengeluarkan buah yang telah di panen untuk di susun di TPH.
Ø  Sebagai tempat sementara untuk meletakkan buah yang telah di panen dari setiap pokok, supaya buah yang telah di panen tidak tertinggal.
Dalam pembuatan pasar pikul dapat di lakukan dengan 2 cara:
ü  Dengan cara Manual
·                  Membersihkan gulma pada daerah yang akan di buat pasar pikul
·                  Meratakan tanah daerah yang akan di buat pasar pikul selebar 1.2.
ü  Dengan cara mekanis
Pembuatan pasar pikul dengan cara mekanis, dapat di lakukan di 2 areal, yaitu :
a.    Pada areal daratan
Pembuatan pasar pikul di arel ini menggunakan alat berat berupa Buldozer. Cara pembuatannya dengan meratakan tanah yang berada pada daerah yang akan di buat Pasar pikul.
b.    Pada areal Low Land
Pembuatan pasar pikul di arel ini, cara pembuatannya dengan meratakan & membentuk jalan yang dibuat di antara 2 jaluran tanaman. Alat berat yang biasa di gunakan yaitu ; Excavator & Buldozer.  
5.Titi Panen
Titi panen merupakan titian yang di buat sebagai jalan untuk menyebrangi parit dari jalan Collection menuju ke dalam blok. Titi panen ini hanya di gunakan pada kondisi lahan yang antara  TPH & pasar pikul terpisahkan oleh parit. Titi panen ini biasanya digunakan pada kondisi lahan Low land, titi panen ini biasa di letakkan pada setiap pasar pikul yang terpisahkan oleh parit.

6.TPH
Tempat pengumpulan hasil ( TPH ) yaitu: Tempat yang di gunakan untuk meletakkan & menyusun buah hasil dari pemanenan. Biasanya dalam 3 pasar pikul terdapat 1 TPH yang letaknnya di depan jalur pokok yang berada di pinggir jalan koleksi. Tujuan dari pembuatan TPH yaitu:
ü  Memudahkan dalam perhitungan jumlah janjang yang telah di panen.
ü  Mempermudah dalam proses pengangkutan buah.
Dalam pembuatan TPH dalam suatu blok dilakukan ketika tanaman akan memasuki masa produksi. Pembuatan TPH dilakukan dengan cara : Meratakan tanah yang akan di buat TPH, bentuk dari TPH yaitu: persegi panjang dengan ukuran panjang 4 m & lebar 2m.

7.Persiapan Alat Kerja
Dalam kegiatan panen Tanaman Kelapa Sawit, hal utama yang paling di butuhkan oleh para pemanen yaitu: Alat kerja yang sering digunakan pada kegiatan panen adalah : Dodos ( Chissel ), Gancu, Angkong, Batu asah.

Sumber : http://yogiplantation.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar